Daan Mogot, Juli 2004

bising, panas
kendaraan meng-kereta sepanjang ratusan meter
sopir menyumpah: "blah blah blah!!!"
keringat dalam kaus, kemeja, blus, celana, rok
bikin aroma sedap menggoda selera tuk .... lontarkan serapah
: "sialan, macet gak abis-abisnya"


"rokok, rokok"
"aqua gelas, aqua gelas"
"permen, permen"
"jreeeng, jreeeeng" -Pengamen tidak karuan menggetar senarnya-
"om, kasian om"

hei, hampir satu jam, nih!

"pak, ambil kanan dong! kiri terus, siih?!"
sopirnya cuma melotot
"ente aje nyang nyetir ni bis kalo bise!!!"
akhirnya cuma diam, tapi 'nggerutu dalam hati
: "coba tadi lu belok di Cengkareng..."
yang duduk di samping tak kalah kesalnya
"duuuh. Eke kan musti ngerias penganten sebentar lagi"
pupur tebal 'memahat' wajah setengah femininnya


begitu angkuh pilar beton
konstruksi separuh jadi
tersendat hati yang penuh rencana menguntungkan
menyendat waktu kami



sampai lampu merah pesing....
alhamdulillah, antrian mereda
senyum terkembang di bibir
mengharap sejumput kesempatan yang tak harusnya terbuang
di hiruk jalan

Comments

Popular Posts