Pohon yang membingungkan itu...
Sumpah, hari ini saya seperti kehilangan kata-kata untuk tugas yang seharusnya telah selesai beberapa hari lalu. Sebuah segmen dari naskah tentang komunitas pendakwah yang ada di belahan Sumatera Utara jadi target yang harus saya rampungkan hari ini. Tapi, s***t, sepertinya tak satupun kata yang mampu terjalin menjadi paragraf-paragraf naskah yang bertutur.
Masalahnya sih, sederhana. saya cuma harus menempelkan beberapa serpihan sejarah kedalam naskah dan merekatnya dengan konteks masa kini.
Tapi, ampun deh. Baru satu kalimat, saya merasa sudah sampai di ujung tanduk.
Padahal, orang-orang bijak bilang bahwa sejarah itu adalah landasan sebuah bangsa untuk melangkah.
Ga salah sih. Soalnya ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa sejarah berasal dari bahasa Arab "syajaroh" yang terjemahannya adalah "pohon". Entah kenapa, koq bisa gitu.
Dipikir-pikir, ada konektivitasnya juga tuh. Pohon itu bagian paling bawahnya adalah akar, dan itu melambangkan masa lalu. Masa kini diasosiasikan dengan batang, dan masa depan adalah pucuk-pucuk daun di atas sana.
Semakin tinggi sebuah pohon, semakin besar juga angin yang menerpa. Artinya, semakin jauh sebuah bangsa melangkah, tantangan kedepannya akan semakin berat. Yang jelas, kalau akarnya sudah kuat, sekeras apapun ujian yang melanda, bangsa tersebut Insya Allah dapat melaluinya...
Dan sekarang, saya malah tambah bingung. Soalnya naskah ini harus segera saya selesaikan. Padahal, saya mesti mengorek-ngorek sejarah dari beberapa buku yang cukup tebal. Entahlah, kalau saja buku-buku sejarah itu dapat dijadikan sebuah kapsul dan dapat saya telan, mungkin naskah ini sudah selesai dari kemarin-kemarin. Dan buat Anda, mungkin Anda juga bingung kenapa ucapan saya melantur sore ini. Lagi-lagi saya cuma bisa berkata, entahlah...
Masalahnya sih, sederhana. saya cuma harus menempelkan beberapa serpihan sejarah kedalam naskah dan merekatnya dengan konteks masa kini.
Tapi, ampun deh. Baru satu kalimat, saya merasa sudah sampai di ujung tanduk.
Padahal, orang-orang bijak bilang bahwa sejarah itu adalah landasan sebuah bangsa untuk melangkah.
Ga salah sih. Soalnya ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa sejarah berasal dari bahasa Arab "syajaroh" yang terjemahannya adalah "pohon". Entah kenapa, koq bisa gitu.
Dipikir-pikir, ada konektivitasnya juga tuh. Pohon itu bagian paling bawahnya adalah akar, dan itu melambangkan masa lalu. Masa kini diasosiasikan dengan batang, dan masa depan adalah pucuk-pucuk daun di atas sana.
Semakin tinggi sebuah pohon, semakin besar juga angin yang menerpa. Artinya, semakin jauh sebuah bangsa melangkah, tantangan kedepannya akan semakin berat. Yang jelas, kalau akarnya sudah kuat, sekeras apapun ujian yang melanda, bangsa tersebut Insya Allah dapat melaluinya...
Dan sekarang, saya malah tambah bingung. Soalnya naskah ini harus segera saya selesaikan. Padahal, saya mesti mengorek-ngorek sejarah dari beberapa buku yang cukup tebal. Entahlah, kalau saja buku-buku sejarah itu dapat dijadikan sebuah kapsul dan dapat saya telan, mungkin naskah ini sudah selesai dari kemarin-kemarin. Dan buat Anda, mungkin Anda juga bingung kenapa ucapan saya melantur sore ini. Lagi-lagi saya cuma bisa berkata, entahlah...
Comments