Malam di Kuta

Malam itu, aku tiba-tiba merasa tidak betah berada di kamar hotel. Angin yang berhembus dari arah pantai Kuta menggodaku untuk melangkahkan kakiku kesana. Baru pukul sebelas malam dan besok hari terakhir liputanku di Pulau Dewata, jadi ada banyak waktu untuk bersantai dan bersenang-senang, pikirku.

Tiba di pantai, memang sudah tidak begitu banyak yang menikmati malam di sana. Setidaknya di tempat yang terkena cahaya lampu tembak. Orang-orang yang tersisa di pantai lebih memilih tempat yang agak terlindung dari pandangan bebas. Di bawah pohon, di pos jaga pantai dan di balik rerimbunan semak. Eh, ada sepasang manusia aku lihat di keremangan. Wanita dan pria muda, berdiri, berpelukan, berciuman, saling meraba...gila! Aku sempat berdiri cukup lama di sana, namun mereka cuek dan tetap meneruskan aksinya. Aku tidak berani memastikan apakah mereka cukup nekat bercumbu sampai melebihi batas di pantai itu.

Dari pada pusing, aku langkahkan kakiku lagi ke sisi lain pantai. Air tidak begitu pasang malam ini. Di ujung sana kulihat pemandangan yang lebih menakjubkan lagi. Sepasang muda-mudi, setengah telanjang sedang berguling-guling di atas pasir sambil memagut penuh birahi. Astaga. Tak jelas kulihat rupa mereka. Terlalu asyik mereka nikmati nafsu sampai lupa bahwa di Bali ada awig-awig* yang tak boleh dilanggar. Mereka melenguh, mereka memeluk, mencakar. Untungnya, saat itu tidak ada pemangku adat yang lewat sehingga mereka aman dari tangan hukum adat Bali.

Ujung-ujungnya, malam itu, seusai pulang dari pantai aku malah jadi pusing. Ada hasrat ingin merasakan apa yang dirasakan pasangan-pasangan yang mabuk cinta di pantai itu. Namun aku hanya bisa beristighfar dan segera mengingat betapa rentan ketahanan diriku akan keinginan untuk berbuat dosa. Padahal siang sebelumnya aku sempat membaca artikel di sebuah harian lokal, bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Bali sudah sampai di angka yang memprihatinkan. Haruskah aku menempuh resiko terkena penyakit tersebut hanya demi nikmat beberapa menit dari anonymous sex?

*Semacam aturan adat yang tidak boleh dilanggar di Bali

Comments

Popular Posts