The Story of Jaka Tarub 2005
Thanks buat Fira, Kacang Buncis yang udah ngizinin gue copy paste postingan dia. Abis, gue suka sih postingan ini.
Jaka Tarub punya hobi ngintip! Setiap perempuan mandi, pasti diintip. Apalagi perempuan-perempuan di desanya biasa mandi di danau. Para perempuan itu sudah hafal dengan kebiasaan jelek Jaka. Mereka semua benci melihat Jaka. Akhirnya mereka memilih mandi sebelum matahari terbit agar tidak diintip Jaka. Oya, memang salah satu kebiasaan jelek Jaka yang lain adalah tidak bisa bangun pagi. Jadi, perempuan-perempuan desa itu aman kalau mandi pagi-pagi buta.
Tapi Jaka tak kehabisan akal. Tak bisa mengintip perempuan-perempuan dikampungnya, Jaka beralih sasaran. Ia mulai mengintip para bidadari yang juga biasa mandi di danau. Para bidadari itu biasanya turun dari kayangan lewat pelangi yang muncul seusai hujan. Kebetulan di desa Jaka Tarub memang hampir tiap hari turun hujan. Makin merajalela-lah hobi Jaka. Apalagi para bidadari jauh lebih cantik dari perempuan manapun di desa Jaka.
Sekian lama Jaka bebas leluasa mengintip para bidadari yang mandi. Betapa senangnya ia. Tapi suatu hari, tak disangka tak diduga, para bidadari sadar sedang diintip oleh Jaka. Beramai-rama, mereka mengejar Jaka. Jaka berusaha lari menghindar dari kejaran para bidadari. Naas bagi Jaka, ia terantuk batu hingga teratuh. Para bidadari pun akhirnya berhasil menangkap Jaka.
Kemudian, terjadilah peristiwa yang tak pernah dibayangkan oleh Jaka. Peristiwa yang sangat menyakitkan! Jaka diperkosa secara bergantian oleh para bidadari! Jaka tak kuasa melawan. Para bidadari begitu kuat dan sangar. Mereka mengoyak pakaian Jaka dan memegangi Jaka beramai-ramai hingga tak bisa berontak. Tak peduli Jaka sudah merintih kesakitan, para bidadari terus melampiaskan nafsunya. Usai bidadari terakhir menggagahinya, Jaka jatuh pingsan.
Kira-kira, apa yang terjadi pada Jaka Tarub selanjutnya yah? ayo dong, berimajinasi, hehehe.... *maksudnya sih biar comment-nya diisi*
Jaka Tarub punya hobi ngintip! Setiap perempuan mandi, pasti diintip. Apalagi perempuan-perempuan di desanya biasa mandi di danau. Para perempuan itu sudah hafal dengan kebiasaan jelek Jaka. Mereka semua benci melihat Jaka. Akhirnya mereka memilih mandi sebelum matahari terbit agar tidak diintip Jaka. Oya, memang salah satu kebiasaan jelek Jaka yang lain adalah tidak bisa bangun pagi. Jadi, perempuan-perempuan desa itu aman kalau mandi pagi-pagi buta.
Tapi Jaka tak kehabisan akal. Tak bisa mengintip perempuan-perempuan dikampungnya, Jaka beralih sasaran. Ia mulai mengintip para bidadari yang juga biasa mandi di danau. Para bidadari itu biasanya turun dari kayangan lewat pelangi yang muncul seusai hujan. Kebetulan di desa Jaka Tarub memang hampir tiap hari turun hujan. Makin merajalela-lah hobi Jaka. Apalagi para bidadari jauh lebih cantik dari perempuan manapun di desa Jaka.
Sekian lama Jaka bebas leluasa mengintip para bidadari yang mandi. Betapa senangnya ia. Tapi suatu hari, tak disangka tak diduga, para bidadari sadar sedang diintip oleh Jaka. Beramai-rama, mereka mengejar Jaka. Jaka berusaha lari menghindar dari kejaran para bidadari. Naas bagi Jaka, ia terantuk batu hingga teratuh. Para bidadari pun akhirnya berhasil menangkap Jaka.
Kemudian, terjadilah peristiwa yang tak pernah dibayangkan oleh Jaka. Peristiwa yang sangat menyakitkan! Jaka diperkosa secara bergantian oleh para bidadari! Jaka tak kuasa melawan. Para bidadari begitu kuat dan sangar. Mereka mengoyak pakaian Jaka dan memegangi Jaka beramai-ramai hingga tak bisa berontak. Tak peduli Jaka sudah merintih kesakitan, para bidadari terus melampiaskan nafsunya. Usai bidadari terakhir menggagahinya, Jaka jatuh pingsan.
Kira-kira, apa yang terjadi pada Jaka Tarub selanjutnya yah? ayo dong, berimajinasi, hehehe.... *maksudnya sih biar comment-nya diisi*
Comments
huhuahuahua
dq : kalo gue, ngebayangin bidadari yang paling mesum dan bodinya amit-amit itu kayak si Pretty asmara, yach? :-P
pritha : kayaknya apotek di desanya jaka tarub belum sedia kondom tuch, hehehe
gina : masak sih? terus, supaya bisa terangsang gimana dong? *pura-pura bego mode on*
ketek : setelah jaka ketek berkata "Tambuah ciek...", datanglah seorang algojo berbadan tinggi besar berkulit legam yang segera memenuhi permintaan jaka ketek dengan buasnya...Jaka ketek pun pingsan untuk kedua kalinya, hahahahaha