A Tribute to Ada Band's Song
Betapa perih cinta tanpa balasmu
Harusnya tak kupaksakan
Bila akhirnya kan melukaiku"
Penggalan lagu Ada Band tersebut terngiang lembut di telingaku. Tepat setelah aku menerima tiga pucuk SMS darinya :
Gw tau slm ini gw ga bs jd apa yg elo inginkan. Lo mmg udh jd bagian dr hdp gw, tp gw ga bs janjikan elo lbh dr tmn
II
Slm ini lo udh ada saat gw mngalami masa2 slt. Gw brtrma ksh sm elo utk itu. Gw hrp lo akan trs ada buat gw n gw akan trs ingat lo
III
Skrg gw udh pny cowok. Gw tau ini ga adil krn akan smkn menyakitkan bt elo. Gw ga mau lo menghilang slamanya..
Jujur, ketiga SMS itu bukan hal yang tidak pernah aku duga akan kuterima sebelumnya. Namun, aku terlambat mempersiapkan diri untuk tidak sakit hati. Aku tak kuasa menerima tohokan di pusat sembilu kalbuku. Yup, tiga SMS yang segera mengantarkan kilasan-kilasan ingatan tentang kebersamaan kami yang terasa terlalu manis untuk disimpulkan sebagai kebersamaan dua orang sahabat. Mataku terasa berat, kepalaku pusing, nafasku tersengal. Dalam benakku aku membatin, "Inikah rasanya patah hati?"
Segera saja kurebahkan tubuhku di atas ranjang. Wajahnya terlalu jelas untuk kuhapus dari langit-langit kamarku. Lamat-lamat terngiang lantunan lagu itu kembali
Jadikan dirimu kekasih yang seutuhnya mencintaku
Namun kurelakan diri
Jika hanya setengah hati
Kau sejukkan jiwa ini..."
Comments
Nizar
Dear Yunus..don't be sad, masih akan ada kereta lain yg lewat :)
*hiks, ngelap air mata