Bejatisasi, proses yang tak pernah terhenti

Rakyat Jawa Timur resah. Peredaran korek api porno di kalangan anak-anak semakin memprihatinkan. Korek api yang dimaksud adalah korek api gas yang dilengkapi dengan baterai dan lampu senter led. Sekilas tak ada yang aneh dengan korek api ini. Bentuk dan fungsinya sama. Hanya saja, lampu led yang ditanamkan di dalamnya dapat dinyalakan sebagai alat bantu penerangan alakadarnya. Mungkin lampu itu bermanfaat. Namun, tambahan fungsi lain justru membuat menghela nafas. Bagaimana tidak? Jika lampu led tersebut dinyalakan, bukan hanya sinar yang keluar, melainkan juga gambar tubuh montok gadis-gadis setengah telanjang dalam berbagai pose. Yang bikin lebih menghela nafas lagi, konsumen korek api 'hot' itu ternyata sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah dasar. Kok bisa?? ya, bisa. Harganya relatif murah. Cukup merogoh kocek 1.000-2.000 rupiah saja, maka korek api plus tubuh montok bisa diperoleh.

Efek yang ditimbulkan oleh korek api mesum ini tidak boleh dianggap enteng. Anak-anak yang semestinya tidak mengetahui hal-hal mengerikan seperti ini menjadi begitu peka dan keingintahuan mereka terhadap hal-hal berbau birahi muncul sebelum waktunya. Beberapa anak yang membeli mengaku kecanduan untuk mengkoleksi korek api tersebut karena ingin menikmati gambar yang berbeda-beda. Mereka bahkan telah mengetahui istilah-istilah dewasa seperti 'semok, sekel, montok, to**t*' yang tak pantas untuk diucapkan oleh bocah ingusan. Mereka juga sudah mampu menilai seorang perempuan seksi atau tidak dengan cara membandingkannya dengan gambar di korek api tersebut.

Siapa yang layak dipersalahkan dalam hal ini? Mengapa hal-hal seperti ini terus terjadi di bumi pertiwi? Mulai dari peredaran VCD-DVD porno yang tak terkendali, peredaran narkoba yang makin marak, plus produk-produk sejenis ini, semua membanjiri Indonesia setiap hari. Bejatisasi, begitu beberapa orang menyebutnya. Proses yang berbahaya bagi masa depan bangsa, karena sasarannya adalah generasi muda yang masih labil dan sering tak menggunakan logika dalam bertindak. Bayangkan, jika dari umur 7 tahun saja seorang anak sudah dicekoki dengan hal-hal negatif seperti sex bebas, akan jadi apa bangsa ini satu atau dua dasawarsa ke depan??

Sudah saatnya semua pihak bertindak. Mengungkap setiap pelaku yang terlibat dalam peredaran barang-barang berbau maksiat tersebut. Kalau tidak dimulai dari sekarang, proses bejatisasi akan terus menggerogoti akhlak anak negeri..

Comments

Anonymous said…
terlihat remeh temeh..tapi bisa merusak ! gawat banget itu..

-imgar-
Yunus Idol said…
bener kang imgar... justru kewaspadaan keluarga mutlak diperlukan disini.. ngeri kang denger efek yang ditimbulkan oleh hal hal kayak gitu
Anonymous said…
di jambi katanya juga lagi marak. uuurgghh...orang2 yang bikin dan mendistribusikan korek ini kok ya ga mikir :(

*susah banget skrg comment di blogspot. lama2 gw pindahin juga BERGERAK ke wordpress
Ippen said…
di jakarta ada yg jual gak yah? :P

kalo mau pesen giman acaranya? hahahahaha *kabuuuuuuuuuuuuur...

Popular Posts