Satu-persatu

ketidakpastian ini membunuh kami
mencekik leher kami dengan sejuta temali tirani
memasung kaki kami 'tuk melangkah

satu-persatu seteru menyerah
menyeret raganya mencari oase di seberang sana
yang lain tetap menanti
sampai mentari esok memberi janji

tolonglah, tuan
jika kami berharga
mengapa anda menyiksa
dan tak melepaskan??

Comments

Anonymous said…
ini ttg si mbah ya ? sekarang sudah tenang semuanya.. :)

-imgar-
Yunus Idol said…
ooh, ini bukan tentang si Mbah, kang.. tentang kondisi di tempat kerja saya nih.. salam dan makasih buat komen nya
Anonymous said…
hehe..dikira ttg si Mbah..
oh iya..kalo diperhatikan, banyak banget yang hengkang dan 'pindah channel' gitu ya ? kemaren merhatiin pas berita2 si Mbah itu.

-imgar-

Popular Posts